Tanggal 9 Juni 2020 atau satu bulan yang lalu, Bahasawan mencapai salah satu tonggak sejarahnya atau milestone. Saat itu 500 akun lebih terdaftar di forum bahasa ini. Padahal selama satu tahun pertama, hanya kurang 54 Sobat Bahasawan yang tertarik bergabung.

Momen ini sangat jarang terjadi dan sempat bikin kaget. Momen itu terjadi dalam waktu empat hari kurang. Saat tulisan ini dibuat ada sekitar 514 Sobat Bahasawan.

Jika sebelumnya Bahasawan dalam proses “belajar berdiri”, dengan adanya Sobat Baru ini status Bahasawan menjadi “berjalan” and ready to run.

Selamat Datang 500 Lebih Sobat Bahasawan

Sulit mengirim satu persatu ucapan selamat datang melalui jalur pribadi atau inbox. Untuk itu, tulisan ini dibuat sebagai ucapan selamat datang kepada anggota Bahasawan baru, Sobar alias Sobat Baru.

Anggota Pendiri

Lima puluh anggota Bahasawan yang terlebih dulu mendaftar dan terpilih nanti akan diberi lencana Anggota Pendiri. Mereka yang mendapat lencana/brevet/badge Pendiri adalah mereka yang membuka akun lalu aktif dengan cara membuat topik baru.

Kabar Rutin Jadi Sebulan Sekali

Sebelumnya Sobat Bahaswan menerima kabar rutin Bahasawan seminggu sekali. Saat tulisan ini terkirim, pengaturannya awal atau default akan berubah menjadi sebulan sekali.

Biar Hemat Biaya dan Energi

Kabar rutin atau digest ini otomatis dikirim jika ada kabar baru. Entah itu ada topik baru atau kiriman/komentar/balasan baru.

Bulan lalu, tagihan untuk urusan korespondensi surat jumlahnya cukup untuk makan satu porsi sate kambing. Kecil memang, tapi akan menjadi besar jika pengaturan kabar rutin dikirim seminggu sekali. Bisa-bisa jadi empat kali lipat.

Lagi pula, ini adalah upaya untuk mengurangi surat masuk yang tidak penting ke kotak surat Sobat Bahasawan semua. Bikin hemat energi juga. Mengurangi sampah digital dan konsumsi listrik.

Pengaturan Kabar Rutin Masih Bisa Diubah

Jika tetap senang menerima pemberitahuan rutin seminggu sekali, Sobat semua masih tetap bisa mengubahnya. Caranya:

1. Buka Pengaturan Akun
2. Pilih bagian Surel
3. Lihat bagian Rangkuman Kegiatan Bahasawan
4. Setelah memilih, tekan “Simpan Perubahan”

Ada beberapa pilihan di sana. Jangan pilih 30 menit, 1 jam, atau satu hari sekali. Akan terlalu banyak biaya surat sampah atau spam masuk ke surel/email Sobat. Percayalah.

Lebih bijak pilih sebulan sekali jika Sobat memang tidak begitu aktif atau silent reader di Bahasawan.

Ganti Wajah Halaman Depan

Kabar perubahan selanjutnya mengenai beranda atau homepage bahasawan.id. Pengaturan saat ini, halaman depan adalah topik yang terkini atau latest. Daftar topik yang mendapatkan balasan terbaru atau ada yang diperbarui.

Setelah Bahasawan melewati masa 100 topik pertama, maka sudah bisa diganti menjadi model Kategori. Jadi saat pengunjung baru masuk, menu yang ditampilkan adalah kategori Bahasawan. Bukan topik ter-update.

Masih Bisa Diubah Juga

Saya sendiri lebih suka dengan tampilan Terkini. Sama halnya saat membuka Facebook. Lebih suka Recent Post daripada Popular Post. Bahasawan ada juga Popular Post, namanya Ramai.

Jika Sobat juga lebih suka tampilan Terkini/Terbaru, cara ubahnya:

1. Masuk ke menu Pengaturan Akun
2. Pilih Tampilan
3. Cari bagian “Topik yang Pertama Kali Ditampilkan Saat Membuka Bahasawan”
4. Setelah memilih, tekan “Simpan Perubahan”

Di sana ada beberapa pilihan. Pilihan saat Sobat membuka halaman depan beranda Bahasawan.

Pilih Tampilan

Pernah dengar mode gelap dan mode terang? Saat membuka sebuah situs atau aplikasi, ada pilihan tampilan siang atau malam. Bahasawan punya itu. Malah pilihan tampilannya lebih banyak.

Langsung saja lihat video di bawah ini.

Terima kasih sudah mendukung Bahasawan. Ditunggu partisipasi aktif Sobat di Bahasawan.

Maaf kalau judulnya agak berlebihan. Bahasawan sendiri sedang dalam proses berdiri. Sedangkan judulnya, meninggalkan Bahasawan. Terlihat kontras jadinya.

Informasi ini perlu disampaikan. Terlebih untuk mereka yang peduli dengan akun yang mereka miliki. Data pribadi yang mereka miliki. Mereka yang berhati-hati sekali saat membuat sebuah account/register/sign up di suatu tempat di dunia maya.

Cara Menghapus Akun Bahasawan

Seiring dengan perkembangan zaman, ada tuntutan sebuah teknologi. Katakanlah sebuah aplikasi.

Contohnya di Facebook. Jika kita memiliki akun di Facebook, maka akan ada pilihan “Deactivation and Deletion”. Tombol untuk menghapus akun Facebook kita. Masuk ke https://www.facebook.com/settings, lalu di kiri cari “Your Facebook information”, dan ada cari di bawah “Deactivation and Deletion”. Bisa pilih sementara/temporer atau selamanya/permanen.

Sayangnya, pilihan menghapus akun seperti itu tidak ada di Bahasawan. Hanya ada pilihan dibuat menjadi anonim.

1. Hubungi Administrator Bahasawan

Caranya, hubungi administrator Bahasawan atau istilahnya “Abdi”. Kontak resmi dan administrator Bahasawan ada di https://bahasawan.id/about.

Hubungi alamat surel yang ada di halaman itu. Gunakan surel/email yang dipakai di akun Bahasawan itu untuk menghubungi Abdi. Sebaiknya, sampaikan alasannya.

2. Akun Akan Ditinjau Terlebih Dahulu

Sebelumnya, Abdi akan meninjau akun yang ingin “dihapus”. Termasuk alasannya.

3. Akun Akan Dibuat Menjadi Anonim

Secara sistem, sebuah akun tidak bisa dihapus jika melewati batas-batas atau periode tertentu. Pada saat tulisan ini dibuat periodenya 365 hari sejak akun dibuat.

Jika melewati persyaratan, maka pilihannya hanya ada “Anonymize User” atau dibuat menjadi anonim. Artinya, nama pengguna akan diganti dengan nama-nama tertentu.

Terus terang, fasilitas atau fitur ini belum dicoba. Bahasawan masih baru. Belum ada isi. Namun, prinsip kerjanya seperti itu.

Mohon diingat, Bahasawan hanya menggunakan surel atau email Anda untuk kebutuhan verifikasi pendaftaran saat pertama kali dan korespondensi. Seperti ada pemberitahuan topik baru atau kabar rutin. Sama halnya dengan yang lain. Surel sudah menjadi suatu hal yang standar di era milenial ini. Surel tidak pernah disebarkan. Tersimpan dan terjaga di sistem.

Pada saat akun dianonimkan, topik atau komentar/balasan yang pernah Anda buat sebelumnya, tidak ikut terhapus. Jadi, itulah fungsinya prinsip “Katakan yang baik atau diam” atau “Tulis/berkomentarlah yang baik atau diam/tinggalkan”.

Ruang diskusi ini memang butuh komentar atau balasan. Topik baru juga. Namun, komentar yang berkualitas dan menambah kualitas diskusi, itu jauh lebih baik dan diperlukan.

Proses Anonim Ini Belum Dicoba

Sekali lagi, proses ini belum dicoba. Anggota/Akun/Sobat di Bahasawan jumlahnya masih hitungan jari. Jika sudah dicoba, mungkin akan ada tulisan baru lagi.

Sebaiknya hindari menyampaikan informasi pribadi saat diskusi atau di profil. Contohnya menulis alamat surel atau nomor telepon di kolom komentar. Tidak perlu juga menyebut nama mantan Anda.

@ridha

Jadi Diri Sendiri atau Anonim Itu Pilihan Anda

Di belahan dunia maya mana saja, prinsip ini berlaku. Sesuai ketentuan yang berlaku di tempat itu.

Pada saat mendaftar, Anda berhak menggunakan nama lengkap atau nama asli. Anda juga berhak menggunakan nama bebas atau panggilan bebas. Namun, gunakan nama yang pantas.

Saat menggunakan identitas asli, jadilah diri Anda sendiri. Sekali lagi, katakan yang baik atau diam.

Pada saat mendaftar dengan nama panggilan yang bebas, sama juga. Katakan yang baik atau diam. Pastinya, ruang diskusi ini tidak akan mentolerir “tuyul” alias spammer. Jika menemukan sesuatu yang kurang pantas, jangan ragu dan langsung hubungi Admin/Abdi Bahasawan.

Lihat juga:

1. Penjelasan Mengenai Bahasawan https://bahasawan.id/faq
2. Ketentuan Layanan atau Terms of Service https://bahasawan.id/tos
3. Privasi https://bahasawan.id/privacy

Semoga penjelasan ini bisa membuat Anda lebih tertarik lagi mendaftar di Bahasawan. Setelah mendaftar, sebaiknya belajar membuka topik baru dengan cara menyampaikan salam perkenalan.

Itu sih enam bulan yang lalu. Persisnya 3 Maret 2019 Bahasawan.id berumur satu tahun. Itu adalah tanggal sistem. Pertama kali aplikasi Bahasawan dinyalakan untuk kesekian kalinya, 3 Maret 2018.

Ada banyak tanggal-tanggal yang bisa dijadikan pilihan hari tanggal ulang tahun Bahasawan. Meski itu tidak penting.

Ada tanggal pertama kali konsep ini dibuat. Entah tanggal berapa. Ada tanggal domain pertama dipilih. Ada tanggal pertama kali sistem ini digunakan, baik itu versi pertama dan versi kedua. Itu juga entah kapan.

Baca: Kenapa Bahasawan Dibuat?

Ada 189 Topik di Bahasawan

Itu angka versi sistem. Sistem bilang ada 189 topik yang dibuat. Baik itu pembahasan yang terlihat publik, tertutup, atau terbatas. Jika menggunakan tampilan publik, maka topik terkini yang terlihat umum ada 56 topik.

Jika mendaftar lalu masuk menggunakan akun Bahasawan, angkanya lebih banyak. Lebih banyak topik lain yang bisa terlihat. Versi tampilan Abdi, ada 86 topik. Sisa 103 topik kemungkinan topik pembuka awal sebuah kategori.

Target 100 topik dan masih tersisa 76 topik lagi

Terakhir kali itu membuat topik mengenai Contoh Kalimat Selamat Idul Fitri Lebaran Hari Raya tanggal 4 Juni 2019. Lama sekali. Padahal awalnya 100 topik itu harus bisa dibuat dalam waktu 1 bulan. Ternyata cukup melelahkan.

Sistem bilang, sebaiknya ada 100 topik. Ciri-ciri ruang diskusi baru mulai bernafas an bertahan hidup. Daftar 100 topik pertama di Bahasawan bisa dilihat di Daftar 100 Topik Pertama Bahasawan. Per hari ini baru ada 24 topik publik dari target 100 baru. Versi catatan saya. Angan-angan sih, dalam dua minggu 76 topik itu harus sudah bisa dibuat.

Ada 12 Akun Terdaftar

Panggilan di Bahasawan adalah “Sobat” atau disingkat “Sob”. Di belahan dunia lain dikenal dengan nama Agan atau Gan. Versi gaulnya “Brother” atau “Bro”. Versi nasionalnya adalah “Saudara” atau “Saudari”.

Dari 12 akun yang ada itu, dua akun adalah akun sistem. Akun yang saya buat untuk keperluan administrasi. Berati ada 10 “orang” yang terdaftar, termasuk saya. Lima orang saya kenal atau pernah bertemu langsung. Lima lainnya mendaftar sendiri.

Ada satu orang yang sudah memperkenalkan diri, anggota terbaru. Orang yang pertama kali berkenalan. Saya sendiri belum sempat buka topik kenalan. Mungkin nanti.

Ada dua pendiri lagi sebenarnya. Cuma waktu itu versi Bahasawan sebelum ini. Sebelum versi instalasi umur satu tahun ini.

Mereka semua spesial. Saya pun dengan senang hati akan memberikan lencana atau brevet sebagai Pendiri Bahasawan. Saat Bahasawan belum ada apa-apanya, mereka mau membuka akun dengan senang hati.

Media Sosial

Bahasawan punya halaman penggemar di Facebook, grup Facebook, ada Twitter, dan Instagram. Fanspage Facebook ada 43 jempol. Grup publik Facebook ada 9 anggota. Twitter ada 1 yang mengikuti. Teman saya. Lalu Instagram Bahasawan belum ada yang mengikuti.

Sembilan Puluh USD

Jika tanggal 3 Maret 2018 tanggal pertama kali Bahasawan “lahir”, maka artinya sudah $90 USD uang yang dihabiskan untuk membayar sewa kontrak tempat tinggal Bahasawan.

Itu duit yang mudah dihitung. Sebenarnya uang yang sudah dihabiskan lebih dari itu. Yang pasti sudah lebih dari 100 USD, entahlah. Bagi sebagian orang mungkin itu angka yang kecil. Cuma bagi saya itu angka yang besar.

Waktu, tenaga, dan pikiran yang membuat angka itu menjadi kecil. Menyediakan waktu lowong untuk Bahasawan jauh lebih banyak dari uang yang dihabiskan.

Sudah Mulai Terbiasa

Satu tahun mengelola mesin yang digunakan, sudah mulai terbiasa. Hal yang paling penting, saya sudah mulai memiliki rencana cadangan. Saat terjadi hal-hal yang mengerikan. Setidaknya ada berkas cadangan atau back up rutin manual untuk itu. Masih seminggu sekali. Meski tetap, harapannya, hal-hal yang mengerikan itu jangan sampai terjadi.

Sudah Bukan Beta Lagi

Sebelumnya di logo Bahasawan versi lama ada tulisan Beta. Tanda lagi uji coba. Sekarang logo itu sudah dihapus dan ada sedikit perubahan di logo Bahasawan.

Nakal

Sebagai informasi tambahan, selama setahun ini ada yang “nakal”. Tidak disangka bisa secepat itu. Padahal baru ada 10 anggota dan 56 topik yang terlihat.

Ada empat akun nakal yang mendaftar dan langsung diblokir dan dibekukan. Artinya, persentasenya 50% atau 25% dari orang asli.

Dari empat akun spammer itu, satu sempat membuka satu topik baru. Satu topik spam itu langsung diberhangus.

Selanjutnya: Sampai Akhir 2019

Tahapan pengembangan atau pendirian awal Bahasawan dianggap sudah selesai. Bahkan kategorisasi bukan prioritas lagi. Selama satu tahun, semuanya berjalan lancar, aman, dan terkendali. Tidak ada hal yang pelik terjadi. Sesuai harapan.

Masuk ke tahap selanjutnya, marketing. Itu eksplisitnya. Bahasa halusnya, mulai memperkenalkan Forum Bahasa atau Grup Bahasa di dunia belahan dunia daring mana saja.

Tugas Panjang Menanti

Target membuat 76 topik baru sudah menanti. Jika dua minggu target harus sudah selesai, artinya 5 topi per hari. Cukup berat.

Tugas pengurus atau pengelola atau Abdi bukan hanya membuat topik saja. Menjaga mesin tetap menyala dan mempelajari semua hal yang berkaitan sistem administrasi, juga harus dilakukan. Ada banyak hal yang harus fokus dilakukan. Contohnya saja membuat “laporan” ini.

Cukup lama juga meyakinkan diri ini untuk menetapkan kategori Bahasawan. Bahkan sampai pembukaan Bahasawan, masih belum percaya diri dengan struktur kategori bahasawan yang sudah dibuat.

Dari awal memang ada kesalahan. Kesalahan terlalu banyak membuat kategori awal.

Ada teori yang mengatakan cukup buat sedikit kategori benih di awal pembuatan forum. Namun, saya percaya dengan Indonesia yang kaya dengan keanekaragamannya. Unity in diversity. Itu pula yang memotivasi untuk membuat banyak klasifikasi topik pembahasan.

Kategori Utama, Subkategori, Grup, dan Label Bahasawan

Hal yang membuat sulit dan lama, empat poin itu. Ada 99 kategori ditambah subkategori yang sudah dibuat. Baik itu yang terbuka atau tertutup. Jika hanya mempertimbangkan pengelompokkan kategori dunia bahasa saja, mungkin tidak terlalu sulit.

Label

Kesulitan itu muncul ketika ada penambahan variabel lain, label atau dikenal sebagai tag. Proses pelabelan yang umumnya menggunakan tagar atau tanda pagar (# atau hashtag) menambah beban proses klasifikasi diskusi di Bahasawan.

Label ini bisa masuk ke kategori mana saja. Sedangkan satu topik diskusi (istilah lain, thread) hanya bisa satu kategori induk atau kategori turunan. Uniknya lagi, masing-masing label ini memiliki kategori label tersendiri.

Belum lagi ketika ada subkategori yang sebenarnya lebih tepat dijadikan sebagai label. Contohnya kategori bahasa Indonesia. Sebenarnya KBBI, PEUBI, UKBI, dan BIPA itu lebih cantik dibuat jadi label. Hanya pertimbangan kecintaan bahasa Indonesia, maka dibuat jadi kategori tersendiri.

Grup Bahasawan dan Kategori

Grup adalah pengelompokkan masing-masing akun. Secara sistem, pengguna atau akun di Bahasawan dibagi menjadi empat tingkatan. Empat level itu TL0, TL1, TL2, TL3, dan TL4. TL adalah singkatan dari Trust Level.

Ada proses tersendiri untuk naik kelas. Akun yang baru mendaftar terdaftar sebagai TL0. Sedangkan akun spesial ada di TL3. TL4 khusus pengelola.

Kerumitan klasifikasi kategori bahasawan itu muncul ketika ada ide menambah pengelompokkan masing-masing akun. Contohnya ketika baru diperkenalkan, maka 100 anggota yang pertama kali mendaftar akan dimasukkan ke grup Pendiri. Grup Pendiri ini mendapatkan lencana dan grup khusus.

Dua Sudut Pandang: Pengguna dan Abdi Bahasawan

Ilustrasinya begini. Contohnya ketika restoran memasak makanan untuk pengunjungnya. Ketika disajikan, pengunjung hanya tahu apakah rasa masakan itu enak atau tidak enak.

Tentu saja kebanyakan pengunjung restoran tidak tahu secara spesifik bumbu yang dipakai atau bagaimana pengelolaan makanan yang disajikan itu. Termasuk merek bumbu yang dipakai dan sebagainya.

Pengguna hanya tahu kalau pada saat itu layanan yang sedang dipakai tidak bisa diakses. Padahal dibalik itu, ada pengelola yang sedang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah itu.

Demikian juga dengan proses pengelompokkan ‘dunia bahasa’ di Bahasawan ini. Sederhananya, ada perbedaan sudut pandang jumlah kategori yang dilihat tamu, akun terdaftar, dan pengelola.

Total ada 99 kategori dan subkategori. Pengunjung umum hanya bisa melihat 17 kategori utama. Akun terdaftar bervariasi, mulai dari 18 kategori utama. Sedangkan administrator bisa melihat semuanya, 24 kategori utama dan 75 subkategori.

Kategori yang Disembunyikan

Ada beberapa kategori atau subkategori yang untuk sementara waktu dinonaktifkan atau disembunyikan. Contoh subkategori itu:

Pertimbangannya, mungkin kategori itu kurang banyak peminatnya atau bisa diganti dengan label terlebih dahulu. Selain itu, kategori yang dinonaktifkan bisa saja diubah menjadi kategori lain terlebih dahulu.

Kategori yang Berubah Susunannya

Ada beberapa kategori penting yang susunanya berubah. Salah satunya adalah Abdi Kemari. Tempat memberikan kritik, saran, masukan, dsb. Sebelumnya posisinya tidak terlihat publik. Namun atas pertimbangan transparansi, kategori itu ada di bawah Adm. Terlihat oleh publik.

Selain perubahan susunan, ada juga perubahan nama kategori. Juga ada perubahan tautan permanen atau permalinks. Jika tautan permanen berubah, akan ada eror. Itu sebabnya, susunan kategori tidak boleh sering diubah. Terlebih jika sudah masuk tahap produksi. Repot sendiri nantinya.

Pekerjaan Rumah Masih Banyak

Selain urusan kategori, ada hal lain yang harus diselesaikan. Pastinya, terus memperkenalkan Bahasawan di dunia maya. Ada juga membuat penjelasan singkat untuk masing-masing kategori. Sementara ini, urusan Label dan Grup ditunda terlebih dahulu.

Pastinya, Bahasawan menuju 100 adalah tantangan pekerjaan rumah selanjutnya. Baik itu mencapai 100 akun terdaftar atau 100 topik baru.

Daftar sekarang dan ayo buka satu diskusi yang menarik di Bahasawan. Gratis!

Akhirnya selesai juga menyelesaikan komponen-komponen yang harus dipersiapkan untuk bahasawan.id. Tiga komponen akhir itu adalah halaman Soal yang Sering Ditanyakan atau SSD (FAQ atau Frequently Asked Questions), Ketentuan Layanan atau ToS (Terms of Service), dan halaman Privasi atau Privacy.

Semenjak forum bahasa ini sudah bisa diakses publik, ketiga hal tersebut selalu menjadi ganjalan. Soalnya masih dalam bahasa Inggris dan harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Akhirnya tidak sengaja ketemu juga versi bahasa Indonesia. Jadinya tinggal mengganti nama-namanya saja.

Halaman Kebijakan Layanan dan Privasi itu mudah diganti. Sisanya halaman SSD. Halaman SSD ini dibuat sedemikian rupa dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Paling sulit memang merangkai kata. Bagaimana caranya agar singkat, padat, dan menarik pembacanya.

Ketiga halaman itu akan terus mengalami perubahan dan penyesuaian. Jika berubah maka pemberitahuannya juga akan diumumkan. Seperti halnya kiriman ini yang menyatakan kalau tiga halaman itu mulai diberlakukan pada saat Bahasawan siap ‘dipasarkan’.

Arti Bahasawan Beta

Artinya Bahasawan akan mulai diiklankan ke sana-kemari. Artinya Bahasawan sedang mengalami fase kritis, apakah ini akan diterima publik atau malah sebaliknya. Apakah ‘jualannya’ laku atau tidak. Meski sudah mengalami proses uji coba mesin selama dua tahun lebih, maka dalam status Bahasawan Beta ini, Bahasawan sedang masuk tahap uji coba produksi.

Lama Fase Bahasawan Beta

Bisa jadi 6-12 bulan atau bisa kurang dari itu. Indikasinya berdasarkan jumlah akun yang mendaftar dan jumlah intensitas diskusi yang dihadirkan.

Efek Bahasawan Beta

Mungkin hal yang paling terasa yakni batasan mengunggah gambar. Selama proses Bahasawan Beta, ukuran gambar yang bisa diunggah adalah 64KB. Rata-rata ponsel pintar zaman milenium sekarang, ukuran gambar sekali jepret adalah 1-5MB. Alasannya gambar dibatasi karena alasan biaya bulanan juga.

Semakin banyak gambar yang diunggah semakin besar kapasitas penyimpanan gambar yang dibutuhkan dan semakin besar pula biaya operasional bulanan. Rata-rata ukuran gambar di dunia maya, seperti hasil pencarian gambar di Gambar Google adalah 100-300KB. Dengan teknologi pemadatan gambar yang ada, maka gambar yang awalnya berukuran sekitar 100KB otomatis akan langsung dipadatkan atau dikompres pada saat proses mengunggah gambar.

Semuanya berawal ketika memasuki akhir tahun 2013. Saat itu sedang berkeliling di dunia maya mencari literatur ilmiah, tugas kampus. Pada waktu itu memang grup Whatsapp sudah mulai bermunculan, begitu juga dengan grup-grup di Facebook.

Termasuk keberadaan berbagai forum daring/forum online di jagad maya. Hanya saja setelah mencari sejenak forum Indonesia yang mengkhususkan membahas topik bahasa dari A-Z dari Google, ternyata belum ada forum bahasa tersebut.

Dari sana terpikirkan, untuk membuat sendiri forum bahasa yang sifatnya gratis dan terbuka untuk siapa saja. Tujuannya sederhana, bagaimana agar bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia tidak punah begitu saja. Kalah dengan penetrasi bahasa asing.

Sejak saat itu ide pembuatan forum ini selalu saja terngiang-ngiang. Namun kendalanya, masih bingung menentukan nama forum bahasa yang akan dipakai. Barulah pada akhir tahun 2014 atau tepatnya tanggal 6 November 2014, inspirasi nama forum bahasa Indonesia yang akan dipakai muncul juga.

Jatuh-Bangun Pembangunan Bahasawan

Secara teori, jika dilakukan secara penuh waktu, maka pembangunan forum bahasa ini membutuhkan waktu satu sampai tiga bulan. Mungkin bisa diselesaikan dalam waktu kurang  1 minggu, namun itu tergantung komponen mesin forum apa yang akan digunakan dan tujuan jangka panjang forum tersebut. Bahasawan dibuat tidak tergesa-gesa, itulah kenapa proses pembangunan komunitas bahasa ini membutuhkan waktu hampir lima tahun lebih.

Fase Pertama Bahasawan (2014-2016)

Begitu nama domain sudah dipegang, maka selanjutnya adalah bagaimana cara mengelolanya. Jika boleh diibaratkan dengan kehidupan dunia nyata, pada saat itu sudah mendapatkan alamat rumah atau nama domain yang disewa per tahun. Tinggal mencari tanah tempat berdirinya bangunan (seperti hosting) dan bangunan yang akan dipakai sebagai sistem manajemen forum (software atau aplikasi).

Sederhananya, ada dua cara membuat sebuah forum online. Cara pertama adalah cara cepat dan mudah namun perlu uang yang cukup banyak, minimal $100-$200 USD per tahun. Lalu cara kedua minimal bermodalkan 150 ribu rupiah per tahun, cara hemat, murah, dan perlu banyak belajar.

Jika cara pertama yang diambil, tentu ke depannya forum yang sudah dibangun dengan cara mengeluarkan banyak duit terlebih dahulu secara tidak langsung akan bertujuan mencari balik modal atas usaha yang telah dilakukan. Bisa jadi akan ada faktor komersialisasi nantinya. Itu sebabnya cara kedua yang dipilih.

Fase pertama adalah fase yang gagal. Kegagalan fase pertama ditandai dengan dihapusnya forum bahasa yang sudah dibangun. Padahal saat itu struktur atau kategorisasi forum sudah jadi. Boleh dibilang tinggal mempromosikan forum.

Fase Kedua, The Discourse (2016-2017)

Ada alasan kenapa menggugurkan forum bahasa yang telah dibuat di fase pertama. Alasannya karena pada saat itu, mesin forum atau software yang digunakan kalah canggih dengan sistem grup di Facebook. Contohnya jika ada yang membalas komentar atau memanggil (mention @namapengguna), tidak ada pemberitahuan yang dikirim ke orang yang dimaksud.

Ada banyak mesin forum yang sudah diuji coba pada saat proses seleksi sistem yang akan digunakan di fase pertama. Akhirnya mesin forum yang dipilih adalah adalah Simple Machines Forum (SMF). Sesuai namanya, cukup bermodal 150 ribu per tahun, sudah bisa bikin forum online di internet. Namun sayangnya, dari sisi ‘kecanggihan’ mesin forum tersebut kalah saing dengan grup Facebook yang sudah beredar dimana-mana.

Inti SMF (core) tidak memiliki pemberitahuan bawaan (notification) seperti halnya di Facebook. Meski memang, dari sisi pengeluaran biaya operasional, SMF sangat-sangat hemat sekali dibandingkan Discourse.org.

Discourse: Mesin Forum yang Mahal

Alasan terbesar mengapa memilih mesin forum bernama Discourse ini karena faktor kecanggihan teknologi. Tidak mungkin mengimbangi keberadaan berbagai grup-grup Facebook atau grup Whatsapp, yang dimiliki oleh orang yang sama, jika dari awal sudah kalah sisi teknologi. Memang vBulletin dan XenForo masih bisa mengimbangi. Sayangnya kedua mesin forum berbayar tersebut kalah dengan ideologi Discourse.

Baik itu Simple Machines Forum atau Discourse, keduanya sama-sama memiliki ideologi yang sama, perangkat lunak terbuka (open source), yang pada intinya gratis digunakan selamanya. Seperti halnya dengan beberapa jenis mesin forum lain yang sempat diuji coba, MyBB, phpBB, dan bbPress. Termasuk juga sudah melihat (preview) panel administrator (dashboard) XenForo sebagai salah satu mesin forum yang dianggap terbaik pada saat itu. Ideologi itu pula yang akan dianut Bahasawan, gratis dan informasinya terbuka untuk umum dan indeks mesin pencari.

Sayangnya, jika diibaratkan seperti kendaraan, Discourse ini seperti Mercedes-Benz keluaran terbaru dan SMF seperti mobil keluarga sebelum Avanza atau Xenia disebut sebagai mobil sejuta umat. Grup Facebook atau grup Whatsapp bisa diibaratkan seperti bus pariwisata mewah yang pemiliknya adalah pemilik Facebook atau Whatsapp (dan Instagram).

Dari sisi pengeluaran bahan bakar saja, 2 bulan sewa mesin virtual private server (VPS) sama dengan 1 tahun sewa mesin share hosting untuk SMF. Jika mesin ingin berjalan, Discourse perlu bahan bakar jenis avtur dan SMF hanya perlu pertalite atau yang lebih murah. Dari sisi pengguna atau anggota forum, Discourse benar-benar bisa memanjakan penggunaanya, termasuk administrator forum atau Abdi.

Canggih namun ada kelemahannya. Perlu buanyaakkk ilmu untuk memahami bagaimana cara mengelolanya, mulai dari cara memasang dan integrasi setiap komponen (install), cara pengoperasian interior (administrator), pengaturan, perawatan (maintenance), pencadangan (backup), sinkronisasi, dsb.

Butuh 1 tahun lebih untuk mempelajari dan memahami cara kerja mesin ini hingga memasuki fase uji coba praktik langsung, fase ketiga. Sebelum memasuki fase ketiga, Bahasawan sudah beberapa kali gagal pembukaan (launching). Kegagalan yang terakhir yakni pada 18 April 2017.

Hanya satu kesalahan kecil baris perintah di peladen (server command line), muncul kesalahan fatal yang akibatnya harus mengulang dari nol kembali. Padahal ketika itu sudah sempat mengundang beberapa teman yang baik hati untuk dimintai masukan (review).

Fase Ketiga: Bahasawan.id Beta (2017-2018)

Kenapa tidak langsung menggunakan mesin discourse.org? Karena pada tahun 2013, saat proses penjajakan atau survei lapangan, Discourse baru lahir tahun 2013. Nama discourse belum ada gaungnya di dunia maya. Berbeda dengan SMF yang pada saat itu sudah usia matang, 10 tahun. Lima tahun sebelumnya, SMF didaulat sebagai salah satu mesin forum terbaik di dunia yang gratis.

Fase pertama tidak banyak menghabiskan uang. Jika ditotalkan mungkin hanya sekitar 350 ribu rupiah atau kurang dari 500 ribu rupiah. Fase kedua mungkin hampir 1,5 juta rupiah. Fase ketiga? Tidak perlu dihitung. Semuanya murni karena faktor idealisme kecintaan dengan dunia bahasa dan ilmu bahasa, termasuk berbagai aksara nonlatin yang dimiliki bangsa Indonesia.

Dari mana sumber uang bahasawan.id?

Dari kantong pribadi. Begitu lulus Sastra Inggris, cita-cita untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dengan cara merantau seberang pulau, terus saja muncul. Begitu ideologi itu terwujud, semakin bertambah pula kecintaan dengan ilmu bahasa. Terlebih lagi jika enam tahun lalu sempat mengenal ilmu Linguistik Bahasa Inggris.

Sumber operasional Bahasawan semuanya didapatkan dengan cara menyisihkan uang hasil jualan jasa penerjemah Inggris Indonesia. Alasan lain kenapa lama membuat bahasawan. Bahasawan.id disiapkan untuk mampu bertahan hidup minimal enam bulan ke depan sejak tulisan ini diterbitkan. Baca lebih lanjut, kenapa bahasawan dibuat?

Arti Bahasawan.id Beta

Tiga fase di atas mirip fase kandungan seorang anak manusia. Jika manusia lahir normal dalam waktu  9 bulan, maka bahasawan dikandung dalam waktu 5 tahun dengan beberapa kali ‘aborsi’.

Begitu tulisan ini diterbitkan, tandanya bahasawan sudah siap lahir. Tinggal mencari tanggal cantik kapan sebaiknya hari kelahiran bahasawan.id dikenang. Begitu bahasawan dilahirkan yang ditandai dengan publikasi tulisan ini, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana cara bahasawan.id bertahan hidup.

Selama periode itu, bahasawan.id dalam periode beta atau periode uji coba produksi langsung pada pengaturan (setting) yang akan ditetapkan secara permanen. Mirip dengan bayi yang baru lahir yang sangat lemah sekali. Status Bahasawan.id Beta akan hilang apabila forum ini sudah memiliki 100 anggota terdaftar yang aktif.